Dalam mendorong keberhasilan mewujudkan tujuan belajar, motivasi
merupakan penentu yang sangat penting, bagaikan bensin yang dapat
menggerakan mesin mobil menuju tempat tujuannya. Bagitulah arti penting
motivasi, sebagaimana yang didefinisikan oleh Elliot (2000) bahwa
motivasi adalah keadaan internal yang menyebabkan kita bertindak,
mendorong kita pada arah tertentu, dan menjaga kita tetap bersemangat
pada aktivitas tertentu.Motivasi membantu siswa cepat memahami pelajaran secara lebih baik sehingga mampu meraih tujuan belajar.
- Motivasi intrinsik timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan sendiri.
- Motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar.
Sebagian siswa mungkin memiliki antusiasme dan motivasi tinggi
terhadap pelajaran yang diberikan guru. Namun, sebagian besar siswa
yang lain membutuhkan guru mereka menginspirasi, memberikan tantangan,
dan menstimulasi mereka.
Bagi siswa yang bermotivasi diri rendah peranan guru sangat penting
dalam meningkatkan motivasi ekstrinsiknya. Karakter dan tindakan guru
di ruang kelas dapat mentransformasi derajat motivasi siswa sehingga
menjadi lebih tinggi atau sebaliknya.
Sebagian besar siswa pada dasarnya akan merespon positif terhadap
pengajaran kelas yang terorganisir dan guru yang tulus mencurahkan
perhatian saat mengajar. Setiap aktivitas yang guru lakukan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran secara otomatis akan menambah
motivasi belajar siswa.
Tidak ada satu rumus dan formula instan yang dapat digunakan untuk
memotivasi siswa. Kecuali kita memahami bahwa guru telah terdidik dan
terlatih secara profesional dalam meningkatkan motivasi siswa. Secara
ideal guru telah disiapkan dan terampil membangun cita-cita siswa.
Di samping guru, banyaknya faktor yang mempengaruhi motivasi siswa
dalam belajar. Seperti yang diungkapkan oleh Bligh (1971) dan Sass
(1989), motivasi siswa dalam belajar dipengaruhi oleh :
- ketertarikan siswa pada mata pelajaran.
- persepsi siswa tentang penting atau tidaknya materi tersebut
- semangat untuk meraih pencapaian
- kepercayaan diri siswa
- penghargaan diri siswa
- pengakuan orang lain
- besar kecilnya tantangan
- kesabaran
- ketekunan
- tujuan hidup yang hendak siswa capai.
Masing-masing siswa bisa dipengaruhi oleh faktor yang berbeda. Guru
dapat mendorong siswa menjadi pembelajar mandiri yang bermotivasi
tinggi melalui tips dan strategi berikut :
1. Menciptakan iklim belajar yang terbuka dan positif dengan
menitikberatkan pada kebutuhan siswa saat ini, yaitu memenuhi apa yang
menjadi motif awal ketertarikan mereka pada materi pelajaran.
2. Membuat siswa aktif berpartisipasi dalam pembelajaran. Siswa
belajar dengan melaksanakan tindakan (doing), membuat (making), menulis
(writing), merancang (designing), menciptakan (creating), dan
memecahkan persoalan (solving). Kepasifan akan mengurangi motivasi dan
keingintahuan siswa.
3. Mengajak siswa untuk menganalisis apa yang membuat kelas menjadi
lebih atau kurang termotivasi. Hasil penelitian menyimpulkan setidaknya
ada delapan karakteristik yang menjadi kontribusi utama pada motivasi
siswa, yaitu :
- antusiasme guru
- relevansi materi pelajaran
- pengaturan pengajaran
- kesesuaian tingkat kesulitan materi
- keterlibatan aktif siswa
- keberagaman
- hubungan antara guru dan siswa
- penggunaan contoh yang sesuai, kongkrit dan mudah dipahami
4. Merancang tindakan pengajaran yang dapat memotivasi siswa
- Menargetkan harapan yang tinggi tetapi realistik pada siswa
- Membantu siswa merumuskan tujuan mereka
- Memberitahukan siswa apa yang perlu mereka lakukan agar lulus mata pelajaran yang ada ajar dengan sukses
- Membantu siswa menemukan manfaat dan pentingnya materi yang sedang dipelajari
- Memperkuat motivasi diri siswa
- Menghindari suasana kompetesi yang berlebihan antar siswa. Lebih baik mengarahkan siswa ke kompetisi kerja tim
- Menunjukkan antusiasme Anda sebagai guru pada materi pelajaran
5. Merumuskan RPP yang dapat memotivasi siswa
- Bertolak dari poin kekuatan dan ketertarikan siswa
- Jika memungkinkan, memberikan pilihan pada siswa untuk menentukan bagian materi yang akan dibahas lebih mendalam
- Meningkatkan level kesulitan belajar secara gradual sejalan dengan perkembangan semester
- Memvariasikan cara Anda mengajar (role playing, debates, brainstorming, discussion, demonstrations, case studies, audiovisual presentations, guest speakers, atau small group work)
6. Mengurangi penekanan ke nilai
- Memberikan penekanan pada pemahaman dan pembelajaran dibandingkan nilai
- Menghindari penggunaan nilai sebagai ancaman
- Merancang test yang mendorong siswa ke jenis pembelajaran yang Anda ingin dicapai oleh siswa. Jika ingin siswa belajar menghapal maka berikanlah soal hapalan. Namun, jika ingin siswa belajar menganalisis dan mengevaluasi, berikanlah soal yang mengarah ke sana.
7. Memotivasi siswa dengan menanggapi hasil kerja mereka
- Memberikan umpan balik segera pada siswa
- Memberikan penghargaan atas kesuksesan yang diraih
- Menginformasikan kesuksesan kerja yang diraih teman mereka
- Memberikan feedback negatif secara spesifik. Identifikasi kelemahan siswa terkait pada kinerjanya saat pengerjaan tugas, bukan pada siswa secara personal.
- Menghindari komentar yang merendahkan diri siswa sehingga membuat mereka merasa tidak cakap.
- Memberikan kesempatan bagi siswa untuk sukses dengan cara menugaskan hal yang tidak terlalu mudah maupun terlalu sulit.
- Menghindari memberikan jawaban langsung pada pekerjaan rumah siswa. Berikan kesempatan pada siswa untuk berjuang menemukan jawaban
- Membantu siswa merasa bahwa mereka adalah anggota yang berharga dalam komunitas belajarnya
8. Memotivasi siswa untuk membaca
- Menugaskan siswa membaca materi bacaan setidaknya dua sesi sebelum dilakukan diskusi
- Menugaskan siswa membuat pertanyaan dari bahan bacaan. sebagai reward, guru dapat mempertimbangkan pertanyaan siswa sebagai bahan ujian.
- Menugaskan siswa untuk menuliskan beberapa kalimat yang dapat meringkas hasil bacaannya
- Memberikan pertanyaan sederhana namun mendalam tentang bacaan tersebut. Sebagai contoh, Apakah kamu bisa memberikan satu atau dua poin dari bahan bacaan yang kamu anggap penting? atau Menurut kamu sub bab apa yang perlu kita review ulang dan diskusikan di kelas?
- Mengadakan sesi membaca bersama di kelas secara bergantian
- menyiapkan ujian untuk bahan yang tidak sempat didiskusikan
Uraian di atas mendeskripsikan secara singkat mengenai tips dan
strategi memotivasi siswa. Tentunya rekan-rekan guru memiliki
pengalaman dan permasalahan yang lebih nyata di lapangan. Semoga tips
singkat ini dapat menggungah motivasi guru untuk lebih kreatif dan
inovatif dalam melaksanakan tugas mendidik siswa sehingga produk
belajar siswa Indonesia bisa lebih kompetitif di tengah persaingan mutu
internasional.
Sumber referensi :
Bligh, D. A. What’s the Use of Lecturing? Devon, England: Teaching Services Centre, University of Exeter, 1971.
Davis, B.G. Motivating Students. http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/FacDevCom/guidebk/teachtip/motiv.htm
M. Sobry Sutikno. PERAN GURU DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA. http://www.bruderfic.or.id/h-129/peran-guru-dalam-membangkitkan-motivasi-belajar-siswa.html.
Motivasi pada Siswa. http://psychemate.blogspot.com/2007/12/motivasi-pada-siswa.html
Sass, E. J. “Motivation in the College Classroom: What Students Tell Us.” Teaching of Psychology, 1989, 16(2), 86-88.
0 comments:
Post a Comment